Kuliah Teknik Informatika di UMJ pada 2009-2013. Pertama memiliki komputer (netbook) sendiri pada 2011-an. Sampai saat ini cuma sanggup mengetik dengan 4 jari. Baca lebih lanjut di https://mazipan.space/cerita-anak-kampung-menjadi-programmer/
(tanpa Script). Mulai mengenal JavaScript sekitar tahun 2014-an lewat ExtJS. Menghadiri banyak kopi darat komunitas pemrogram JavaScript sejak 2015-an. Baca lebih lanjut di https://mazipan.space/saya-dan-komunitas-programming/
berubah dari Mocha (versi development) ➡ LiveScript ➡ JavaScript. Pada 1997 di ECMA menetapkan standar yang menjadi acuan pengembangan JavaScript yakni EcmaScript, saat ini sudah mencapai ES11 atau lebih dikenal ES2020 Baca mengenai Brendan Eich lebih lanjut di https://en.wikipedia.org/wiki/Brendan_Eich
menjadi bahasa scripting untuk web browser. Namun beberapa lingkungan non-web juga menggunakan JS, seperti Node.js, CouchDB, Adobe Acrobat. JavaScript menggunakan prototype-based, single-thread, multi-paradigm.
& kursus banyak Bisa bikin berbagai macam Komunitas aktif Banyak alat pendukung Terlalu banyak pilihan Banyak standard baru dari komunitas Tidak dapat terhindarkan Lowongan kerja cukup Tergolong cepat dipelajari Terlalu rapid dipelajari Terlalu pesat perkembang- annya 1 bahasa untuk rule all of them, membingungkan Fondasi bahasa kurang baik Utopia menjadi full-stack Tidak diajarkan di kampus
dari DevTools • Memahami bagaimana cara memanipulasi DOM • Meminta data ke server kemudian mengolahnya, butuh pengetahuan struktur data yang baik • Mesti belajar soal browser API, contoh: fetch data, copy ke clipboard, sharing ke sosial media, simpan data ke browser cache, dll
system API • Hampir selalu berhubungan dengan Rest API, jadi harus belajar HTTP • Database Management • Caching System • Otentikasi dan Otorisasi • Monitoring server: belajar linux command
Cobain saja keduanya Baca dokumentasi dulu, baru praktek Langsung aja praktek, kalau kena error, baca dokumentasi Langsung aja praktek, kalau kena error, langsung pusing
bikin banyak hal. Tetapi koding kan cuma bagian kecil dari keseluruhan pengembangan aplikasi. Ada banyak hal lain yang tidak kalah penting, mulai dari bagaimana menulis dokumentasi, mengirimkan software, keamanan software, pengetesan software, memasarkan software dan lainnya.
error • Pelajari cara mencari error di Google atau StackOverflow • Bertanya dengan detail permasalahan, langkah untuk mendapatkan error tersebut, apa yang sudah dikerjakan, lingkungan yang digunakan, hasil yang didapat dan ekspektasi hasilnya.
mendengarkan ocehan orang lain. • Sebaiknya atur jadwal belajar secara teratur dan konsisten ikuti jadwalnya. • Cari teman belajar, kalau bisa punya mentor yang mendampingi. • Bikin sesuatu! • Jangan plek menyalin kode orang lain, pahami alurnya, ambil bagian yang perlu saja, modifikasi agar lebih sesuai. • Jangan terpaku pada sintaksis, coba lihat esensi dasarnya. • Jangan nyerah pas ketemu error, jangan gampang nanya membabi buta pas kena error, pelajari cara trace back. • Ajarkan atau bagikan ulang ke orang lain baik pengalaman belajarnya maupun hasil dari pembelajaran.
• Buat kode-kode yang open-source sehingga mudah dilihat gaya koding kita • Perkuat kemampuan memecahkan persoalan logika • Bangun relasi dengan rekan pemrogram • Jangan tergiur hanya dengan gaji, pastikan kamu bisa belajar banyak juga • Kenali perusahaan yang akan dilamar • Kenal orang dalam
di kantor • Luangkan waktu untuk sedikit mencoba teknologi baru yang populer • Coba eksplorasi ke hal-hal belum bisa diterapkan di kantor • Ikuti perkembangan terbaru baik langsung dari para world class engineer • Ikuti kursus yang deep dive • Baca buku • Gabung komunitas