Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran; 2) Tatalaksana, yaitu sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai prinsip-prinsip good governance; 3) Peraturan Perundang- undangan berupa regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif; 4) SDM yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera; 5) Pengawasan untuk meningkatkan penyelenggaraan Tri Dharma PT yang bebas KKN; 6) Akuntabilitas berupa meningkatnya kapasitas dan kapabilitas kinerja jajaran dan dosen; 7) Pelayanan publik berupa pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat terutama mahasiswa; dan 8) Mindset dan Cultural Set Dosen dan Jajaran dengan integritas dan kinerja yang tinggi. Langkah kedua, melakukan environmental scanning dengan analisa SWOT, yaitu suatu proses merinci keadaan lingkungan internal dan eksternal guna mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Unsada ke dalam kategori Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats, sebagai dasar untuk menentukan tujuan dan sasaran, serta strategi mencapainya untuk memiliki keunggulan meraih masa depan yang lebih baik. Aspek yang dinilai terhadap setiap variabel terpilih adalah Nilai Urgensi (NU) berdasarkan skala Likerts 1 (tidak penting) sampai dengan 4 (penting sekali) dan Bobot Faktor (BF) berdasarkan persentase. Setelah dilakukan environmental scanning, maka didapat masing-masing empat variabel untuk Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats. Sebagai hasil dari analisa SWOT, maka dapat disimpulkan ada dua fakta obyektif tentang kondisi saat ini yang berkaitan Unsada, yaitu: Kondisi W-T sebagai variabel permasalahan yang ditemukan, dan Strategi S-O sebagai variabel yang diharapkan. SWOT Unsada dapat dilihat di https://speakerdeck.com/unsada/unsada-014-perumusan- swot-dalam-rangka-agenda-revitalisasi-universitas-darma-persada-2015-2019. Ketiga, merumuskan Mental Model Unsada, dalam hal ini saya mengusulkan “Kompeten dan Daya Saing yang Tinggi” sebagai mental model. Keempat, merumuskan Strategic Map melalui Balance Scorecard (BSC), yaitu suatu mekanisme sistem manajemen yang mampu menerjemahkan visi dan strategi organisasi ke dalam tindakan nyata di lapangan berupa kegiatan-kegiatan strategis. Langkah kelima, merumuskan Logic Model untuk mendapatkan program dan kegiatan yang tepat selama kurun waktu 2015-2019. Logic Model adalah cara mencapai tujuan akhir berupa impact melalui serangkaian proses yang dimulai dari input, output, outcome, dan impact. Keenam, menyusun Analisis Beban Kerja (ABK) untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat efektivitas dan efisiensi kerja Unsada secara sistematis. Langkah terakhir adalah menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai inti dari strategic map, yang akan menjadi pegangan Unsada selama kurun waktu 2015-2019. IKU Unsada 2015-2019 dapat dilihat di https://speakerdeck.com/unsada/unsada-021- performance-measurement. Perubahan yang ingin dicapai melalui peningkatan kompetensi dan daya saing yang tinggi dari SDM Unsada dapat diwujudkan dengan strategic map yang khusus dirancang (specific) bagi kebutuhan Unsada. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, strategic map tersebut sudah disusun dengan terukur (measurable), dapat dilaksanakan (achievable), dan sesuai dengan kondisi saat ini (relevant) dan tantangan lima tahun ke depan (timely).