Penulis: Dr. I.G.B. Eddy Sucipta
Lembaga: Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung
Lava basaltik Tersier di bagian tenggara Pulau Bali hadir sebagai lava bantal dan berasosiasi dengan rangkaian magma kalk-alkali K tinggi di busur pulau sistem vulkanik. Komposisi mineral batuan ini tersusun atas olivin dan klinopiroksen sebagai fenokris utama dengan fenokris plagioklas dan magnetit sebagai kelimpahan minor. Masa dasarnya mengandung plagioklas, mineral buram, piroksen, dan kaca vulkanik yang membentuk tekstur intersertal. Olivin memiliki komposisi forsterit (Fo63-92) dengan tekstur zoning normal. Piroksen memiliki komposisi augit dan diopside dengan zonasi normal dan terbalik (reverse). Zonasi terbalik pada fenokris piroksen memiliki kandungan Mg-, Cr-, Ti- dan Al yang sangat bervariasi. Beberapa zona telah diamati bahwa zonasi terbalik terbentuk dari inti ke tepi pertama, dan zonasi normal ke tepi berikutnya. Plagioklas dalam massa dasar memiliki komposisi yang berkisar dari bitownit hingga albit K tinggi. Geotermobarometri klinopirokses menunjukkan bahwa lava basaltik Tersier di tenggara Pulau Bali terbentuk oleh magma kogenetik dengan suhu 1100o-1300o C dan tekanan 3-9 kbar. Pencampuran magma adalah proses penting sebelum lava basaltik meletus di lingkungan laut.